disini juga ada cinta

Traktiran

Baru juga seminggu ku dapat kerjaan..
Teman-teman udah pada kreatif buat schedule traktiran..
Dari Jakarta Utara hingga Jakarta Selatan..
Namun apa daya, tak kuasa ku melawan..

Bingung ku memikirkan..
Gimana dapatkan tambahan modal secara instan..
Apakah jadi preman Tanah Abang..?
ataukah jual diri di Taman Lawang..?

Tanggal muda bulan depan..
Haruskah ku minta perlindungan ke komnas HAM..
Mungkinkah ku mabur ke pulau Nusakambangan..?
atau invisible for everyone..?

Oh, Pak Sutiyoso yang ganteng dan rupawan..
Mengapa kotamu begitu kejam..
Mengapa budaya rokok ditempat umum dilarang..?
tetapi budaya traktir gaji pertama dilestarikan..?

Oh, Pak SBY yang macho nan jantan..
tak bisakah kau buat undang-undang..
yang melindungi keselamatan warga pendatang..?
Agar terbebaskan dari traktiran yang jadi kewajiban..?

Oh, teman-teman yang berprikemanusiaan dan berprikeadilan..
Mengertilah diriku yang hanya karyawan kecilan..
Kuharap gajian nanti gak minta macam-macam..
Kecuali satu diantara kalian bersedia kujadikan istri simpanan..

Oh, Mama nun jauh di kampung halaman..
Maafkan jika bulan depan gak ada kiriman yang kujanjikan..
Terserahlah jika kau anggap anakmu ini Malin Kundang..
Asal jangan kau kutuk diriku jadi patung pancoran..

Oh, Para pembaca yang budiman..
maafkan jika puisi ini gak sopan..
karena aku bukanlah seorang Kahlil Gibran..
aku hanya anak perantauan yang jauh dari ketampanan.

Tidak ada komentar: